Tangkapan Pusaran “Tornado Surya” di Permukaan Matahari

NASA baru-baru ini menangkap momen luar biasa dari sebuah “tornado matahari” kolosal yang berukuran 14 kali lebih besar dari pusaran Bumi. Peristiwa ini memukau para ilmuwan dan pengamat di seluruh dunia. Dalam artikel ini, kita akan membahas detail tentang tornado matahari ini, bagaimana fenomena ini terjadi, dan apa implikasinya bagi pemahaman kita tentang matahari.

Apa Itu Tornado Surya?

Tornado surya adalah angin puting beliung yang terdiri dari plasma dan panas, yang berukuran lebih dari 74.500 mil dan bergerak dengan kecepatan mencapai 310.000 mil per jam. Dalam sebuah video yang dirilis oleh NASA, astrofotografer Apollo Lasky berhasil menangkap fenomena ini menggunakan gambar dari Observatorium Dinamika Surya NASA. Lasky, seorang ilmuwan dari Illinois, melaporkan bahwa tornado ini berputar di sekitar Kutub Utara matahari selama tiga hari, melontarkan awan gas magnet besar ke luar angkasa.

Penyebab Terjadinya Tornado Matahari

Tornado matahari terjadi akibat struktur magnet berbentuk spiral yang muncul dari permukaan matahari dan berakar di kedua ujungnya. Ketika kolom plasma yang dikenal sebagai prominence melesat ke atas dalam struktur ini, plasma tersebut dipandu sepanjang medan magnet heliks, yang menyebabkan plasma berputar dan membentuk pusaran angin.

Advertisement

Lasky menyatakan, “Saya belum pernah melihat yang seperti ini selama bertahun-tahun mengamati matahari. Ini luar biasa sekali.” Tornado ini merupakan salah satu contoh dari perilaku aneh yang sering terjadi di matahari.

Kunjungi : Wikipedia

Perilaku Aneh di Matahari

Matahari baru-baru ini menunjukkan perilaku yang tidak biasa. Pada bulan Februari, sepotong kutub utara matahari terputus. Sebuah video menunjukkan filamen plasma raksasa menyembur keluar dari matahari, memisahkan diri dan kemudian beredar dalam “pusaran kutub besar.” Para astronom belum sepenuhnya memahami penyebab fenomena ini, tetapi mereka berspekulasi bahwa hal ini berkaitan dengan pembalikan medan magnet matahari yang terjadi setiap siklus matahari.

Penjelasan Oleh Para Ahli

Video tornado matahari ini dibagikan oleh Tamitha Skov, seorang peramal cuaca luar angkasa, yang menjelaskan bahwa materi dari keunggulan utara baru saja memisahkan diri dari filamen utama dan kini beredar di pusaran kutub besar. NASA menjelaskan bahwa filamen surya adalah awan partikel bermuatan yang mengapung di atas matahari, ditambatkan oleh gaya magnet.

Filamen ini muncul sebagai untaian memanjang dan tidak rata yang menyembur keluar dari permukaan matahari. Fenomena ini terjadi tepat pada garis lintang 55 derajat di sekitar mahkota kutub matahari setiap 11 tahun.

Siklus Matahari dan Pembalikan Medan Magnet

Fisikawan surya Scott McIntosh, wakil direktur di National Center for Atmospheric Research di Boulder, Colorado, menjelaskan bahwa sekali setiap siklus matahari, filamen terbentuk pada garis lintang 55 derajat dan mulai bergerak menuju kutub matahari. McIntosh menambahkan, “Ini sangat aneh. Ada pertanyaan besar ‘mengapa’ di sekitarnya. Mengapa ia hanya bergerak ke arah kutub satu kali dan kemudian menghilang dan kembali lagi, secara ajaib, tiga atau empat tahun kemudian di wilayah yang persis sama?”

Baca juga : Ford Mustang Revenge Edition

Observasi Filamen Surya

Meskipun astronom telah mengamati filamen yang terlepas dari matahari sebelumnya, ini adalah pertama kalinya seseorang mengamati wilayah tersebut dalam kondisi tornado surya. Pengamatan ini memberikan wawasan baru tentang perilaku matahari dan bagaimana fenomena ini dapat mempengaruhi lingkungan luar angkasa.

Implikasi untuk Ilmu Astronomi

Penemuan tornado surya ini memiliki implikasi penting bagi pemahaman kita tentang matahari dan dampaknya terhadap Bumi. Tornado matahari dan fenomena serupa dapat mempengaruhi cuaca luar angkasa, yang dapat berdampak pada sistem komunikasi, navigasi, dan infrastruktur teknologi di Bumi.

Pengaruh Terhadap Bumi

Kejadian-kejadian di matahari, seperti tornado surya, dapat menghasilkan cahaya aurora yang terlihat di daerah kutub Bumi. Selain itu, aktivitas matahari yang intens dapat menyebabkan gangguan pada satelit dan sistem listrik di Bumi. Oleh karena itu, pemahaman yang lebih baik tentang tornado dan fenomena matahari lainnya sangat penting bagi keselamatan dan keamanan teknologi modern.

Tornado surya yang ditangkap oleh NASA adalah contoh menakjubkan dari kekuatan dan kompleksitas matahari. Dengan ukuran yang luar biasa dan kecepatan yang sangat tinggi, fenomena ini menunjukkan bagaimana aktivitas di permukaan matahari dapat mempengaruhi lingkungan luar angkasa.

Penemuan ini tidak hanya mengungkapkan keindahan alam semesta tetapi juga menyediakan wawasan penting untuk penelitian lebih lanjut dalam astronomi dan fisika matahari. Sebagai manusia yang bergantung pada teknologi modern, memahami perilaku matahari dan fenomena seperti tornado surya menjadi semakin penting untuk melindungi infrastruktur kita dari dampak luar angkasa.

Dengan kemajuan dalam teknologi pengamatan, kita dapat berharap untuk mengungkap lebih banyak rahasia tentang matahari dan bagaimana fenomena ini membentuk kehidupan di Bumi.

Keep Up to Date with the Most Important News

By pressing the Subscribe button, you confirm that you have read and are agreeing to our Privacy Policy and Terms of Use
Add a comment Add a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous Post

Chatib Basri Sebut Tarif Trump Tidak Punya Pengaruh Besar Ke Pasar Obligasi Ri

Next Post

Safari Berang-Berang Inggris di London, Inggris

Advertisement