Beethoven Meninggal Karena Penyakit genetik Hepatitis

Ludwig van Beethoven, seorang jenius musik yang melawan ketulian untuk menciptakan simfoni yang abadi, kini menjadi pusat perhatian dalam penelitian genetik medis terkini. Hasil analisis genetik menunjukkan bahwa Beethoven Meninggal mungkin menderita hepatitis B dan memiliki risiko genetik penyakit hati, yang berarti kecintaannya pada anggur mungkin bukan satu-satunya penyebab kematiannya. Dalam artikel ini, kita akan membahas temuan menarik ini dan bagaimana penelitian tersebut mengubah pemahaman kita tentang kesehatan Beethoven.

Sejarah Kesehatan Beethoven

Beethoven meninggal pada tahun 1827, dan selama bertahun-tahun, penyebab kematiannya telah menjadi bahan perdebatan. Ahli genetika telah mengumpulkan sejarah medis Beethoven dengan menganalisis lima helai rambutnya yang terverifikasi. Penelitian ini mengungkapkan bahwa Beethoven tidak hanya menderita genetik ketulian, tetapi juga mengalami masalah kesehatan lainnya yang signifikan.

Kunjungi : Wikipedia

Advertisement

Kecintaan pada Anggur dan Kata-Kata Terakhir

Beethoven dikenal menikmati minuman anggur, dan kata-kata terakhirnya yang dilaporkan, setelah menerima hadiah anggur Rhineland di ranjang kematiannya, adalah, “Sayang sekali! Sangat terlambat!” Pernyataan ini menunjukkan betapa pentingnya anggur dalam hidupnya, tetapi penelitian terbaru menunjukkan bahwa masalah kesehatan yang lebih serius mungkin berkontribusi pada kematiannya.

Temuan Penelitian Genetik

Penelitian yang dilakukan oleh tim peneliti dari University of Cambridge ini berlangsung selama delapan tahun dan diterbitkan dalam jurnal Current Biology. Dari delapan sampel rambut yang dikaitkan dengan Beethoven meninggal, lima sampel diverifikasi berasal dari komposer tersebut. Ini memberikan wawasan baru mengenai kondisi kesehatan dan silsilah Beethoven.

Infeksi Hepatitis B dan Risiko Genetik

Salah satu temuan utama dari penelitian ini adalah bahwa Beethoven terinfeksi virus hepatitis B, yang dapat merusak hati. Selain itu, para peneliti menemukan sejumlah faktor risiko genetik untuk penyakit hati, yang menunjukkan bahwa sirosis hati mungkin adalah penyebab kematiannya. Temuan ini memberikan perspektif baru mengenai dampak dari kecintaan Beethoven terhadap alkohol, yang sebelumnya dianggap sebagai penyebab utama.

Baca juga : Tangkapan Pusaran “Tornado Surya” di Permukaan Matahari

Pembatalan Teori Timbal sebagai Penyebab Ketulian

Teori populer yang menyebutkan bahwa Beethoven menjadi tuli karena paparan timbal dari anggur kini telah dibatalkan. Penelitian sebelumnya berpendapat bahwa timbal digunakan untuk mempermanis anggur pada abad ke-19, tetapi analisis genetik terbaru menunjukkan bahwa seikat rambut yang dikaitkan dengan Beethoven ternyata berasal dari seorang wanita keturunan Ashkenazi Yahudi.

Temuan Mengenai Keturunan

Penelitian ini juga mengungkapkan teori baru mengenai silsilah Beethoven, termasuk adanya anak haram dalam keluarganya. Analisis genetik menunjukkan bahwa Beethoven mungkin adalah hasil dari perselingkuhan, meskipun bukti lebih lanjut masih diperlukan untuk mengonfirmasi hipotesis ini.

Kesehatan Beethoven: Dari Tinitus hingga Sirosis

Beethoven mengalami berbagai masalah kesehatan sepanjang hidupnya. Ketulian yang dialaminya dimulai dengan tinitus dan hilangnya frekuensi tinggi pada usia dua puluhan, yang akhirnya menyebabkan kebutaan total pada tahun 1818. Namun, penelitian ini tidak menemukan penyebab genetik yang jelas untuk ketulian tersebut.

Serangan Penyakit Kuning dan Gejala Penyakit Hati

Pada musim panas tahun 1821, Beethoven mengalami serangan penyakit kuning, yang merupakan gejala dari penyakit hati. Sirosis hati telah lama dipandang sebagai penyebab kematiannya yang paling mungkin pada usia 56 tahun. Penelitian ini menemukan bukti infeksi hepatitis B beberapa bulan sebelum kematiannya, yang semakin memperkuat teori bahwa masalah kesehatan ini berkontribusi pada kematiannya.

Harapan untuk Penelitian di Masa Depan

Tristan Begg, penulis utama studi ini, menyatakan harapannya agar genom Beethoven dapat diakses oleh para peneliti di masa depan. Dengan membuat data genetik ini tersedia, diharapkan pertanyaan-pertanyaan yang tersisa tentang kesehatan dan silsilah Beethoven dapat dijawab.

Analisis genetik terhadap rambut Beethoven memberikan wawasan baru tentang kesehatan dan kondisi medisnya. Temuan ini menunjukkan bahwa Beethoven tidak hanya menderita akibat alkoholisme, tetapi juga menghadapi tantangan kesehatan yang lebih dalam, termasuk hepatitis B dan risiko genetik penyakit hati.

Dengan penelitian ini, kita tidak hanya mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang penyebab kematian Beethoven, tetapi juga membuka pintu bagi penelitian lebih lanjut mengenai gen dan kesehatan komposer legendaris ini. Beethoven adalah simbol dari ketekunan dan kreativitas, dan penemuan ini menambah kedalaman pada warisannya yang abadi.

Keep Up to Date with the Most Important News

By pressing the Subscribe button, you confirm that you have read and are agreeing to our Privacy Policy and Terms of Use
Add a comment Add a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous Post

Memanfaatkan AI ChatGPT untuk Keperluan Profesional Anda

Next Post

Sistem Pembayaran Amazon Dengan Pemindaian Telapak Tangan

Advertisement