
Tеhеrаn –
Pemerintah Iran mengecam ide Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, untuk merelokasi warga Palestina dari Jalur Gaza. Teheran menegaskan bahwa langkah semacam itu sama saja dengan “pembersihan etnis” terhadap rakyat Palestina.
Pernyataan Iran
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Esmaeil Baqaei, dalam pernyataannya yang dilansir oleh AFP pada Senin, 3 Februari 2025, menyerukan komunitas internasional untuk menolong warga Palestina “menjamin hak untuk menentukan nasib mereka sendiri”. Dia menegaskan bahwa gagasan untuk merelokasi warga Palestina hanya akan memperburuk situasi dan mendukung pembersihan etnis.
Pernyataan ini muncul setelah Trump kembali melontarkan ide untuk “membersihkan” Jalur Gaza dan memindahkan penduduknya ke wilayah yang lebih aman, seperti Mesir dan Yordania. Baqaei menegaskan bahwa “membersihkan Gaza” adalah bagian dari penindasan kolonial terhadap Palestina dan seluruh rakyat Palestina.
Bаса jugа: Megawati Putus Kesepakatan Dengan Red Spark: Aku Punya Hak
Ketegangan di Wilayah
Iran, yang tidak mengakui keberadaan Israel, telah mengedepankan isu Palestina sebagai salah satu pilar kebijakan luar negeri sejak Revolusi Islam 1979. Hubungan antara Teheran dan Tel Aviv telah tegang selama beberapa dekade, dengan keduanya terlibat dalam berbagai konflik.
Iran menyediakan dukungan finansial dan militer kepada kelompok Hamas, yang berjuang melawan Israel. Namun, Iran juga menegaskan bahwa Hamas dan kelompok lain yang didukungnya bertindak secara independen.
Konsekuensi dari Rencana Trump
Rencana Trump untuk merelokasi warga Gaza menuai kritik tajam dari berbagai pihak, termasuk negara-negara di kawasan Timur Tengah. Banyak yang khawatir bahwa langkah ini akan memperburuk ketegangan yang sudah ada dan mengarah pada lebih banyak konflik di wilayah tersebut.
Bаса jugа: wikipedia
Dampak pada Diplomasi Internasional
Wakil Kepala Negara Iran, Mohammad Javad Zarif, baru-baru ini menyebutkan bahwa serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023 telah mengubah dinamika perundingan nuklir antara Teheran dan Washington. Hal ini menunjukkan bahwa situasi di Gaza dapat mempengaruhi hubungan internasional yang lebih luas.
Kecaman Iran terhadap rencana Donald Trump untuk merelokasi warga Gaza mencerminkan ketegangan yang mendalam dalam konflik Palestina-Israel. Dengan dukungan Iran terhadap Palestina dan penolakan terhadap kebijakan yang dianggap sebagai pembersihan etnis, situasi di kawasan ini terus menjadi perhatian global. Semua pihak diharapkan dapat mencari solusi damai yang menghormati hak-hak rakyat Palestina dan mencegah konflik lebih lanjut.