Bumi memiliki struktur inti yang dalam, berupa bola logam padat yang sebagian besar terbuat dari besi dengan lebar sekitar 1.500 mil (2.400 km). Namun, sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa di dalam inti ini terdapat struktur lain, yang disebut sebagai “inti terdalam,” yang lebarnya lebih dari 800 mil. Temuan ini memberikan wawasan baru tentang kompleksitas struktur dalam Bumi dan bagaimana kita mempelajarinya.
Penemuan Inti Terdalam
Dilansir dari Dailymail.co.uk pada 11 Maret, para peneliti dari Sekolah Penelitian Ilmu Bumi Universitas Nasional Australia di Canberra, Australia, melakukan penelitian yang menunjukkan adanya bola padat lain di dalam inti Bumi. Struktur ini padat, tetapi memiliki sifat yang berbeda dari inti dalam yang mengelilinginya.
Kehadiran inti terdalam ini telah lama diperdebatkan namun semakin banyak penelitian menunjukkan bahwa struktur ini mungkin benar-benar ada. Penemuan ini mengikuti penemuan lapisan Bumi yang tersembunyi yang terletak 100 mil di bawah permukaan dan menutupi setidaknya 44 persen planet ini.
Bukti Seismologis
Dalam makalah mereka yang diterbitkan di jurnal Nature Communications, para peneliti menyatakan, “Kami sekarang memiliki cukup bukti seismologis dari beberapa jalur penyelidikan berbeda tentang keberadaan IMIC [inti terdalam].” Mereka berharap temuan ini akan mendorong penelitian lebih lanjut terhadap catatan seismik yang ada untuk mengungkap sinyal tersembunyi yang menjelaskan interior dalam Bumi.
Struktur Bumi
Selama ratusan tahun, para ilmuwan telah menerima bahwa Bumi terdiri dari tiga lapisan utama: kerak, mantel, dan inti. Inti ini dibagi menjadi dua bagian: inti dalam dan inti luar. Baik inti dalam maupun inti luar terutama terdiri dari besi dan nikel, tetapi inti dalam berada di bawah tekanan yang sangat tinggi, sehingga tetap padat meskipun suhunya sangat tinggi.
Suhu Inti Bumi
Suhu di inti dalam diperkirakan berkisar antara 3.700°C hingga 7.700°C (6.700°F hingga 14.000°F), sedangkan inti luar diperkirakan memiliki suhu antara 2.700°C hingga 4.200°C (4.900°F hingga 7.600°F). Para ilmuwan mengetahui tentang inti planet dengan mengukur perubahan gelombang seismik yang dihasilkan oleh gempa bumi yang melewati inti dalam.
Sinyal gelombang ini direkam oleh probe yang ditempatkan di seluruh planet. Dalam penelitian ini, tim mengumpulkan data dari probe yang ada untuk mengukur waktu kedatangan gelombang energi seismik yang diciptakan oleh gempa bumi saat mereka melakukan perjalanan melalui Bumi.
Baca juga : Pengujian Deteksi Tanda-tanda Kehidupan di Planet Mars
Metode Penelitian
Dalam studi ini, para peneliti mengamati gelombang seismik yang bergerak bolak-balik dari satu sisi Bumi ke sisi lain hingga lima kali, mirip dengan pantulan. Waktu perjalanan gelombang menunjukkan adanya cangkang internal yang berbeda, terpisah dari lapisan luar inti dalam.
Anisotropi dalam Inti Bumi
“Apa yang membedakan dua wilayah inti bagian dalam adalah sifat fisik yang dikenal sebagai anisotropi, bukan komposisi kimia, atau keadaan cair atau padat,” kata Thanh-Son Pham, penulis studi. “Kami pikir keduanya padat dan memiliki komposisi kimia yang serupa.”
Kunjungi : Wikipedia
Para peneliti mencatat bahwa perbedaan arah perjalanan gelombang seismik paling lambat melalui material membedakan dua wilayah inti Bumi. Penemuan ini menunjukkan bahwa studi lebih lanjut tentang struktur inti akan memberikan wawasan lebih dalam tentang dinamika planet kita.
Sejarah Penemuan Inti Bumi
Bumi memiliki inti dalam yang padat yang berbeda dari inti luar yang cair, yang pertama kali diidentifikasi pada tahun 1936 oleh seismolog Denmark Inge Lehmann. Lehmann menyimpulkan bahwa inti dalam yang padat ada dengan mempelajari seismogram dari gempa bumi di Selandia Baru.
Hipotesis Inti Terdalam
Sejak saat itu, para ilmuwan telah mengusulkan adanya inti terdalam dengan sifat fisik yang berbeda dari sisa inti dalam, meskipun banyak dari sifat-sifat ini masih menjadi misteri. Pada tahun 2021, tim peneliti lain di ANU ‘mengkonfirmasi’ keberadaan inti terdalam berdasarkan bukti dari gelombang seismik. Mereka mengamati perubahan pada struktur besi di dalam inti dalam yang menunjukkan adanya “garis batas” sekitar 404 mil (650 km) dari pusat Bumi.
Pentingnya Penelitian Inti Bumi
Inti bagian dalam Bumi yang misterius menyumbang kurang dari 1 persen dari volume Bumi, tetapi dianggap sebagai “kapsul waktu” dari sejarah planet kita. Menyelidiki pusat Bumi sangat penting untuk memahami pembentukan dan evolusi Bumi di masa lalu.
Kebutuhan Penelitian Lebih Lanjut
Para peneliti menyatakan bahwa masih ada banyak yang belum diketahui tentang radius inti terdalam, sifat transisi ke inti luar, dan sifat anisotropiknya. Mereka menekankan bahwa diperlukan lebih banyak penelitian untuk menentukan lebih banyak tentang inti terdalam dan bagaimana hal itu berhubungan dengan struktur Bumi secara keseluruhan.
Penemuan tentang struktur inti terdalam Bumi memberikan wawasan baru yang penting dalam geologi dan pemahaman kita tentang planet kita. Dengan terus melakukan penelitian dan analisis terhadap inti Bumi, kita dapat lebih memahami sejarah dan evolusi yang membentuk dunia tempat kita tinggal. Penelitian ini juga menunjukkan betapa kompleks dan dinamisnya struktur dalam Bumi, serta tantangan yang dihadapi para ilmuwan dalam menjelajahi kedalaman planet kita.
Melalui eksplorasi dan penelitian lebih lanjut, kita berharap dapat mengungkap misteri yang tersimpan di dalam Bumi dan mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang dinamika planet kita yang sangat berharga.