
Jakarta –
Barcelona disangka melanggar hukum keuangan UEFA. Hal itu menghasilkan klub asal Catalan itu terancam disanksi tidak sanggup berpartisipasi di Liga Champions selama tiga musim.
Dilansir detikSport, kabar Barcelona melanggar hukum keuangan UEFA diungkap oleh surat kabar Jerman, Die Welt, yang mempublikasikan pemeriksaan wacana prasangka pelanggaran Barcelona. Dalam laporan itu Blaugrana dituding tak mengubah jumlah pengeluaran dengan pemasukan yang sesuai.
Memang Barcelona memperoleh keuntungan higienis sebesar 304 juta euro pada September lalu. Angka tersebut dicapai sehabis Barca menawan ‘tuas ekonomi’ ketiga dan keempat.
Berdasarkan hukum UEFA, cuma bisnis penjualan yang berhubungan pribadi dengan sepakbola yang sanggup menentukan. Laporan tahunan modern Barcelona memasukkan sejumlah besar pemasukan, umpamanya dari penjualan hak siar televisi dan hak gambaran pemasaran.
Baca juga: Tua-tua Keladi, Makin Tua Tubuh Lionel Messi Makin Jadi |
Die Welt menyebut pendapatan-pendapatan tersebut tidak mensugesti analisa UEFA. Barcelona sendiri masih berupaya meraih angka pemasukan bisnis sepakbola yang disetujui UEFA sebelum jatuh tempo.
Barcelona pun terancam hukuman terkait duduk kasus ini. Hukuman yang sanggup diberikan salah satunya merupakan larangan bermain di Liga Champions selama dua atau tiga tahun yang sanggup dimulai sejak 2024/2025.
Salah satu sumber anggota UEFA yang didapat Die Welt bahkan mengomentari neraca klub Barcelona selaku ‘bencana’. Barcelona pernah didenda 500 ribu euro alasannya merupakan salah menyatakan keuntungan yang didapat dari pelepasan aset tak berwujud pada tahun budget 2022.
Barcelona memang sedang dilanda krisis ekonomi sejak pandemi COVID. Klub asal Catalunya itu bahkan punya tunggakan 200 juta euro (Rp 3,3 triliun) cuma untuk belanja pemain.
Baca juga: Joao Felix yang Tak Segan-segan Selebrasi Usai Bobol Gawang Atletico Madrid |
