
Jakarta –
Badai Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) melanda sejumlah perusahaan yang membuat ribuan orang kehilangan mata pencaharian. Ironisnya, PHK terjadi berdekatan dengan bulan bulan berkat yang menjadi bulan besar bagi umat Islam.
Anggota Dewan Syariah BTN, Muhammad Bagus Teguh menyarankan buruh korban PHK untuk mulai menyiapkan keuangan mereka ke depannya. Hal pertama dijalankan merupakan menjumlah kesanggupan finansial dalam beberapa bulan ke depan.
“Pertama, identifikasi keadaan diri kita dulu. Kondisi diri kita seberapa parah. Maksudnya seberapa parah tuh dari yang PHK, memiliki arti kita punya napas berapa bulan nih, punya simpanan atau apa,” katanya dalam program detikSore, dikutip Selasa (11/3/2025).
Jika finansial kurang baik maka mesti secepatnya mencari pemasukan pemanis untuk menyambung napas. Teguh menambahkan, dalam keadaan mengurus keuangan ada dua pilihan yang dapat dilakukan.
Baca juga: Lihat Pegawai Pajak Terima Bingkisan Jelang Lebaran? Lapor ke Sini! |
Pilihan pertama merupakan mulai mengurangi pengeluaran dan pilihan kedua merupakan memperbesar pendapatan. Ia beropini pilihan kedua lebih efektif dan lebih gampang untuk dilakukan.
“Pilih mana? Kurangi pengeluaran, atau memperbesar income. Kenyataannya paling gampang memperbesar income. Sekarang pernah nggak nggak trial untuk diri kita? Sehari-hari kita sebulan habis berapa? Terus kita hemat-hematnya bisa berapa menghematnya? Susah lah,” tuturnya.
Pada peluang itu ia juga membahas cara mengurus keuangan secara lazim selama bulan Ramadan. Teguh mengingatkan prioritas utama yang mesti dijalankan merupakan mengeluarkan duit kewajiban, misalnya utang.
“Pengeluaran kita yang kita prioritasin pertama kali merupakan untuk bayar hutang. Kaprikornus top of priority bayar utang. Kedua keharusan agama. Sekarang dalam Islam ada zakat, apa segala macam. Baru prioritas ketiganya merupakan investasi,” bebernya.
Jika ingin investasi maka perlu penyusunan rencana yang terang dan matang sebelum mengambil keputusan. Baginya investasi bukan sekadar menumpuk-numpuk duit di sebuah aset namun lebih terhadap planning apa yang ingin dijalankan di masa depan.
“Mau beli rumah kah? Mau pergi haji kah? Mau pensiun di tahun berapa kah? Sehingga instrumen maupun jumlah investasinya itu kita punya target dong. Nggak asal punya duit investasinya, investasinya juga asal return tinggi. Tapi kita punya clear budget,” sebut Teguh.
Memilih kawasan berinvestasi pun tak bisa sembarangan. Masyarakat direkomendasikan untuk berinvestasi di forum yang terang kredibilitasnya serta punya kinerja keuangan yang baik.
“Jadi pertama kita punya tujuan yang jelas. Kedua providernya siapa. Banknya apa, gres produknya matching nggak sama saya. Matching nggak dengan profil risiko saya. Praktis apa nggak. Fiturnya seumpama apa. Kaprikornus kita udah tau dahulu ini memang produk di provide oleh si forum yang memang bonafit,” tutupnya.
keuangan ramadanphkpengelolaan keuangantabungantips finansial